SEJARAH WARALABA
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company,
produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh
perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan
bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada
tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drinkdi
Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain.Sedangkan di Inggris
waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada
dekade 60-an.
Franchise dengan cepat
menjadi model yang dominan dalam mendistribusikan barang dan jasa di Amerika
Serikat. Menurut the
International Franchise Association, sekarang ini satu dari dua
belas usaha perdagangan di Amerika Serikat adalah franchise. Franchise menyerap
delapan juta tenaga kerja dan mencapai empat puluh satu persen dari seluruh
bisnis eceran di Amerika Serikat. Franchising kemudian
berkembang dengan pesat karena metode pemasaran ini digunakan oleh berbagai
jenis usaha, seperti restoran, bisnis retail, salon rambut, hotel, dealer
mobil, stasiun pompa bensin, dan sebagainya.
Bisnis waralaba di
Indonesia dapat ditelusuri jauh awal tahun 1980 ketika itu ada 6 perusahaan
yang menggunakan waralaba sebagai strategi pemasaran produknya , ada beberpa
bisnis waralaba yang sudah cukup lama di Indonesia seperti Es teler 77,
Ny.Tanzil Fried Chicken dan CFC dibidang perumahan kita mengenal Homes 21
Realty untuk bidang pendidikan kita mengenal adalah Oxford Course Indonesia dibidang
ritel kita mengenal M convience store dan fotografi
kita mengenal SS Photo.
Perkembangannya
terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat
sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha
franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima
waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok
sangat dalam.
Hingga tahun 2000, franchise asing
masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan
politik yang belum stabil ditandai dengan perseteruan para elit politik.
Barulah pada 2003, usaha franchise di
tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat dan berkembang menjadi
banyak sekali usaha franchise/waralaba dengan produk yang ditawarkan beraneka
ragam bahkan unik.
Usaha ini sangatlah disukai oleh masyarakat di Indonesia.Banyak
yang menggunakan usaha ini untuk sampingan bahkan ada pula dijadikan sebagai
usaha pokok dan ditekuni sampai bertahun-tahun dan berkembang menjadi usaha
yang besar.Maka dari itu usaha franchise di Indonesia sudah beragam jenisnya
dan peminatnya bertambah pesat.
Komentar
Posting Komentar